Minggu, 12 Juni 2016

CERITA DARI NATAN, BERITA DARI TUHAN

BERITA DARI TUHAN

2 Samuel 12 : 1 – 14

Merujuk pada kalender khotbah dari Majelis Sinode GMIT untuk hari ini yaitu II Samuel 12:1-25 – Mazmur 32,Galatia 2:15-21 dan Matius 9:1-8, saya memilih 2 Samuel 12, dalam sorotan tajuk di atas. Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan, tetapi sekalipun demikian Daud tetap manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Salah satu kesalahan Daud yang paling fatal adalah pada saat ia merebut Batsyeba yang notabene istri dari Uria, salah seorang prajuritnya. Untuk mewujudkan keinginannya, Daud menggunakan cara yang jahat, yaitu dengan sengaja menempatkan Uria di garis depan medan pertempuran sehingga Uria, suami Betsyeba itu mati terbunuh. Inilah skandal sexual yang ngeri dan memalukan.

Skandal yang sangat memalukan ini kemudian dibongkar oleh Nabi Natan. Sebagai seorang nabi yang berperan sebagai “juru bicara Allah”, ia harus bijak membuka aib sang raja yang haus sex ini. Nabi Natan tidak bicara blak-blakan/terus terang dengan Daud melainkan ia berceritra. Nabi Natan membuat cerita berupa perumpamaan (bukan kejadian sesungguhnya) tentang perlakuan seorang kaya terhadap seorang miskin(ay.1-4). Ceritra Natan itu bertujuan untuk mengusik, menggugah dan menggugat nurani dan kepekaan Daud tentang keadilan dalam diri Daud agar sesudah itu ia sadar akan dosanya terhadap Uria dan istrinya. Perumpamaan itu sangat tajam. Daud menilai bahwa orang kaya itu sangat jahat dan harus dihukum berat( ay.5-6: ." 5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."). Tapi kemudian Nathan membuka aib Daud: ay 7:  Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul ). Dengan cerita ini Nabi Natan menyadarkan Daud akan dosanya. Kecaman keras Natan mengoyak hati Daud yang dikuasai dosa. Begitulah, firman Tuhan menusuk langsung hati manusia yang digelapkan dosa.

Berita dari Tuhan kepada Daud berisi penghukuman( silahkan baca  KOSA KATA ALKITAB di bawah). Walaupun Daud adalah orang yang diurapi dan dikasihi Tuhan, tetapi Tuhan harus berlaku adil. Yang bersalah harus mempertanggungjawabkan kesalahannya dan dihukum. Vonis Tuhan adalah: Daud dan keluarganya akan mati karena pedang, bahkan Daud akan dipermalukan di depan orang banyak. Daud mengakui dosanya. Kasih Tuhan terhadap orang yang bertobat jauh lebih besar dari penghukuman. Ini membuktikan Tuhan kita itu adil dalam kasih-Nya.

Pada saat ceritra Natan membongkar dosa Daud,  sebetulnya Daud bisa saja menjadi tersinggung dan marah atas kelancangan Nabi Natan. Bahkan dengan mudah ia juga bisa memerintah prajuritnya untuk menghabisi Nabi Natan, sehingga ia tidak akan kehilangan muka. Tetapi Daud tidak melakukannya. Ia juga tidak mencoba berdalih dan mencari kambing hitam atas hal yang telah diperbuatnya. Sebaliknya, dengan hati hancur Daud mengakui dosa besar yang telah diperbuatnya. Daud menyambut ceritra Natan sebagai berita dari Tuhan.

Kalau begitu, begini: Terkadang Tuhan memakai orang lain untuk menegur dan membongkar dosa yang telah kita buat, melalui ceritra injil. Yang penting, bagaimana kita meresponi teguran yang demikian. Biarlah kita mau belajar rendah hati dan dengan hati hancur bersedia mengakui kesalahan-kesalahan kita. Sebab hanya dengan begitu kita akan mendapat pemulihan dan pengampunan Allah. Ingatlah bahwa sebuah kedewasaan rohani bukan berarti sempurna tanpa cacat. Kedewasaan rohani adalah sikap seseorang yang dengan hati besar berani jujur dan terbuka untuk mengakui setiap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat -

Yakinlah! Kasih Tuhan mengampuni dan menyertai kita dengan setia agar kita bisa setia kepada sifat dan kebenaran-Nya.~~~Amin!

Pdt. Emr. M. Jack Karmany, S.Th

0 komentar:

Posting Komentar