Sabtu, 09 Juli 2016

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA
Markus 2 : 1 – 12

Tajuk MENJADI BERKAT dirilis dari Mark. 2 untuk direnungkan di musim libur / cuti hari raya Idul Fitri kali ini begini:

Di tengah lilitan berbagai masalah hidup, banyak orang mulai kehilangan pengharapan/putus asa. Akibatnya ada yang stres, terjerumus pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, atau kejahatan lain. Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap mereka? Membiarkan saja? Tidak boleh begitu, tapi mesti berbuat sesuatu agar anda menjadi berkat.

Teks Alkitab memperlihatkan begitu banyak orang yang datang menemui Yesus, ketika Ia datang kembali ke kota mereka (ayat 1... waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum; lih. 1:21). Meski berdesak-desakan,  mereka ingin mendengar pengajaran-Nya yang penuh kuasa. Mereka juga ingin melihat Dia melakukan mukjizat (ayat 1:22, 27). Bagaimana respons Yesus? Ia memberitakan Injil kepada mereka (ayat 2, ).

Di tengah antusiasnya orang berdesak-desakan mendengarkan berita injil yang disampaikan sang injil itu sendiri, tiba-tiba ada gangguan. Empat orang datang menggotong seorang yang lumpuh (ayat 3). Mereka mengharapkan Yesus menyembuhkan teman mereka. Mereka ini disebut sebagai teman-teman yang beriman. Namun kerumunan orang menghalangi mereka. Menyerah? Jangan. Yesus sudah di depan mata! Bila si lumpuh bisa dihadirkan di depan Yesus, tentu ia akan disembuhkan. Lalu bagaimana caranya? Dengan semangat pantang menyerah, mereka naik ke atap rumah dan membongkar (ayat 4, Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring). Berhasilkah usaha mereka? Ya. Si lumpuh diturunkan di depan Yesus. Iman kawan-kawan si lumpuh menyebabkan Yesus merespons lebih dari yang mereka harapkan. Ia bukan hanya menyembuhkan si lumpuh (ayat 11,  "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!), tapi juga mengampuni dosanya (ay.5, Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni).
Iman keempat orang itu sungguh luar biasa. Mereka tidak hanya yakin tapi juga pastikan. Bukan hanya percaya secara pasif berupa ucapan bibir belaka, tetapi ada tindakan aktif yang menyatakan keyakinan ( bertindak dalam iman) mereka pada kuasa Yesus dalam menyembuhkan penyakit apapun juga namanya (lih.jenis-jenis penyakit pada Bina Umat di bawah). Iman mereka berperan besar dalam hidup si lumpuh sehingga dia dapat berjalan dan menikmati hidup dalam pengampunan Tuhan. Mereka telah menjadi berkat bagi si lumpuh,teman mereka

Bagaimanakah peranan kita bagi hidup orang-orang di sekitar kita?  Jalankanlah misi menjadi berkat bagi dunia di sekitar kita. Misi kita adalah mengarahkan orang kepada Yesus Kristus. Hanya melalui Dia, mereka yang memiliki tubuh yang cacat, mimpi yang pudar, keluarga yang berantakan, atau hati yang patah, dapat mengalami kepenuhan hidup.  Begitu juga, bagi ayah dan ibu yang sudah berusia lanjut, bagi tetangga yang membutuhkan perhatian, bagi rekan yang perlu pertolongan, bagi warga jemaat yang sakit, anggota jemaat yang susah dan seterunya  Jadilah berkat bagi mereka. Kalau begitu, Di awal minggu ini mari kita pikirkan suatu tindakan yang dapat menjadi berkat bagi mereka. Sesuatu yang memungkinkan mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus.  Dunia ini penuh dengan penderitaan dan masalah. Seringkali kita tergoda menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk meringankan gejala-gejala yang ada di permukaan, dan merasa telah melakukan bagian kita. Seperti Yesus, kita perlu berhubungan dengan masalah hati. Kita perlu menceritakan kepada orang-orang bahwa segala dosa mereka dapat diampuni melalui iman kepada Yesus Kristus. Injil menyediakan kebutuhan kita yang terdalam. Kita pun harus menjangkau sebanyak mungkin orang dengan firman Tuhan yang meyakinkan itu. Injil itu sungguh penuh kuasa. Betapa anda telah menjadi berkat, jika orang lain ditolong oleh Yesus Kristus ~~~Amin!

Pdt. Emr. M. Jack Karmany



0 komentar:

Posting Komentar