Sabtu, 16 April 2016

HALALKAN SEMUA CARA DEMI KASIH SAYANG



Oleh: Lenny Maharani

Bagi Leny Maharani, masa muda adalah masa untuk menikmati hidup, bersenang-senang, dan bergonta-ganti pacar. Pria mana saja yang memberikan kasih sayang dan perhatian padanya, bisa menjadi pacarnya. Dirinya mengaku senang saat diperhatikan dan disayangi oleh pria-pria yang mendekatinya.

Demi mendapatkan perasaan tersebut dia menghalalkan segala cara. Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Leny bahkan rela melakukan hubungan layaknya suami istri dengan Melvin Silitonga yang menjadi kekasihnya. Saat itu, dirinya berpikir bahwa saat dia rela mengorbankan segalanya, maka Melvin akan selalu mengasihi dan menyayanginya.

Leny kemudian hamil. Merasa belum siap menjadi orang tua, keduanya sepakat untuk menggugurkan kandungan tersebut. Tidak jera, mereka tetap mengulang kesalahan yang sama. Tiga kali hamil, tiga kali juga Melvin meminta Leny untuk mengaborsi kandungannya.

Saat kehamilan yang keempat, mulai muncul perasaan bersalah dalam hati Leny. Meskipun Melvin memintanya untuk kembali menggugurkan kandungannya, Leny tetap teguh ingin melahirkan dan merawat anak tersebut. Mengikuti kemauan kekasihnya, Melvin akhirnya mengikuti keputusan tersebut dan menikah.

Sebagai kepala keluarga, Melvin semakin sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. Karena kesibukannya ini pula, waktu bersama keluarga menjadi berkurang. Perubahan ini sangat dirasakan oleh Leny dan anaknya. Merasa diabaikan, Leny kerap marah dan curiga dengan sikap suaminya.

“Semenjak suami saya bekerja, dia menjadi semakin sibuk dengan pekerjaan dan teman-temannya. Perhatian itu sudah tidak ada lagi. Sehingga membuat saya curiga, bahwa dia memiliki wanita lain”.

Kasih mulai dingin dan perhatian itu sudah tidak lagi di dapatnya, bahkan kecurigaannya juga menjadi kenyataan. Lewat teman kerja pasangannya, Leny mendapat kabar bahwa Melvin sedang dekat dengan seorang wanita di tempatnya bekerja. Kondisi ini semakin berdampak buruk bagi kehidupan rumah tangga keduanya. “Rumah tangga kami benar-benar sudah di ujung tanduk, tidak ada jalan keluar, tidak ada komunikasi.”

Dalam pikiran Leny, sudah tidak ada lagi harapan dalam hidupnya. Baginya, inilah nasib yang harus diterima olehnya. Dulu dia berpikir bahwa semua pengorbanannya bisa menyenangkan hati pacar dan menjadi kebahagiaan baginya, namun kenyataannya berbeda. “Banyak hal yang sudah saya korbankan, namun hal ini ternyata tidak menjamin akan membahagiakan saya selamanya.”

Kebuntuan Leny, berakhir pada satu tempat. Keduanya datang ke sebuah gereja, hal yang belum pernah dilakukan mereka. Saat itu mereka tidak berharap banyak, Melvin dan Leny hanya merasa terpanggil untuk datang ke komunitas tersebut. “Ketika kami datang ke gereja, komunitas di gereja tersebut sangat bersahabat. Kepedulian mereka membuat saya merasa sangat diterima,” ungkap Leny.

Saat itu, Leny mendengar kesaksian dari teman-teman di komunitas tentang siapa Yesus. “Saat itu mereka mengatakan bahwa Yesus adalah pribadi yang penuh kasih. Dia mengasihi kita, bahkan saya.”

Mendengar itu, Leny semakin penasaran tentang pribadi Yesus. “Selama ini saya tidak banyak tahu firman Tuhan. Saya semakin haus, semakin ingin mencari tahu tentang pribadi Yesus. Apakah benar seperti yang mereka katakan? Saya mau lihat buktinya.”

Jawaban yang selama ini dicari nya ternyata ditemukannya dalam kitab Mazmur 139:13-16. ‘Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat tersembunyi, dan aku direkan di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk.’

“Tuhan sudah menjadikan saya sejak semula, bahkan Dia menenun saya di rahim ibu saya, hari lepas hari. Sebelum saya lahir, Dia sudah menyiapkan buku kehidupan dan merencanakan hidup saya.” Inilah yang membuat Leny sadar, bahwa dirinya sangat dikasihi Tuhan dan sangat spesial.

“Bukan tanpa tujuan Tuhan melahirkan saya ke dunia ini. Ternyata ada satu pribadi yang selalu peduli dengan saya, ternyata Dia ada. Dia memperhatikan saya. Ternyata ini maksudnya Tuhan, kenapa Dia mengijinkan semua hal yang begitu mengecewakan di masa lalu saya? Supaya saya bisa bertemu dan mengenal pribadi-Nya.”

Sejak saat itu dirinya memutuskan untuk percaya penuh pada Yesus. Apa yang dicari Leny selama ini telah ditemukannya. “Kasih Yesus telah mengubahkan hidup kami sekeluarga. Saya juga mampu memberikan kasih sayang di tengah keluargaku.”

“Kalau saya pernah aborsi tiga kali dan sekarang punya anak tiga, seperti seri atau menjadi imbang. Namun Tuhan justru memberi saya empat anugerah.” Hidup dengan kasih Tuhan, kini Melvin dan Leny telah dikaruniai empat orang anak dan bahagia.

Sumber: warta jemaat cetak JMO edisi 17 April 2016


0 komentar:

Posting Komentar