Konon ada seorang gadis yang miskin
dan yatim piatu, tidak memiliki rumah dan tempat berteduh. Dia membawa sedikit
roti yang diberikan oleh orang yang baik hati. Dia, seorang gadis yang saleh.
Meskipun keadaannya malang, dia tidak kehilangan harapan kepada Tuhan.
Dia berjumpa dengan seorang pria
miskin yang berkata kepadanya, “Berilah saya roti, saya sangat lapar.” Gadis
itu memberikan seluruh roti yang dibawanya kepada orang itu. “Semoga Tuhan
memberkati roti ini untukmu,” katanya ketika meninggalkan pria miskin itu.
Kemudian, dia bertemu dengan
seorang anak yang mengeluh, “Hawa di sini sangat dingin dan saya tidak punya
topi. Berilah saya sesuatu untuk menutup kepalaku.” Gadis itu pun memberikan
topinya kepada anak itu.
Tak lama kemudian dia bertemu
dengan seorang anak gelandangan lain yang menggigil kedinginan, dan dia
memberikan mantelnya. Lalu ada gelandangan lainnya yang meminta pakaiannya.
Dia memberikannya.
Ketika malam mulai datang, gadis
itu masuk ke dalam hutan dan di sana dia bertemu dengan seorang anak
gelandangan lainnya yang membutuhkan kaos dalamnya. Dia pun berpikir, “Di sini
gelap dan tak seorang pun bisa melihat saya,” lalu diberikannya pakaian
terakhir yang melekat di tubuhnya. Di saat gadis itu berdiri di sana dengan
telanjang, bintang-bintang mulai berjatuhan dari langit seperti kepingan uang dolar.
Kemudian, sepotong pakaian yang baru dibuat dari bahan kain linen yang terbaik
juga turun. Dia mengenakan pakaian itu dan mengisi kantungnya dengan kepingan
uang dolar itu secukupnya sehingga bisa hidup sampai akhir hayatnya.
[~~~~~~~~Tuhan
Yesus memberkati~~~~~~~~
Sumber: warta jemaat cetak JMO edisi Minggu 17 April 2016
0 komentar:
Posting Komentar