BERITA DARI
TUHAN
2 Samuel 12 : 1
– 14
Merujuk
pada kalender khotbah dari Majelis Sinode GMIT untuk hari ini yaitu II Samuel
12:1-25 – Mazmur 32,Galatia 2:15-21 dan Matius 9:1-8, saya memilih 2 Samuel 12,
dalam sorotan tajuk di atas. Daud adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan,
tetapi sekalipun demikian Daud tetap manusia biasa yang tak lepas dari
kesalahan. Salah satu kesalahan Daud yang paling fatal adalah pada saat ia
merebut Batsyeba yang notabene istri dari Uria, salah seorang prajuritnya.
Untuk mewujudkan keinginannya, Daud menggunakan cara yang jahat, yaitu dengan
sengaja menempatkan Uria di garis depan medan pertempuran sehingga Uria, suami
Betsyeba itu mati terbunuh. Inilah skandal sexual yang ngeri dan memalukan.
Skandal
yang sangat memalukan ini kemudian dibongkar oleh Nabi Natan. Sebagai seorang
nabi yang berperan sebagai “juru bicara Allah”, ia harus bijak membuka aib sang
raja yang haus sex ini. Nabi Natan tidak bicara blak-blakan/terus terang dengan
Daud melainkan ia berceritra. Nabi Natan membuat cerita berupa perumpamaan
(bukan kejadian sesungguhnya) tentang perlakuan seorang kaya terhadap seorang
miskin(ay.1-4). Ceritra Natan itu bertujuan untuk mengusik, menggugah dan
menggugat nurani dan kepekaan Daud tentang keadilan dalam diri Daud agar
sesudah itu ia sadar akan dosanya terhadap Uria dan istrinya. Perumpamaan itu
sangat tajam. Daud menilai bahwa orang kaya itu sangat jahat dan harus dihukum
berat( ay.5-6: ." 5 Lalu Daud menjadi sangat marah
karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup:
orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 6 Dan anak domba betina itu harus
dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh
karena ia tidak kenal belas kasihan."). Tapi kemudian
Nathan membuka aib Daud: ay 7: Kemudian berkatalah Natan kepada Daud:
"Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang
mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau
dari tangan Saul
). Dengan cerita ini Nabi Natan menyadarkan Daud akan dosanya. Kecaman keras
Natan mengoyak hati Daud yang dikuasai dosa. Begitulah, firman Tuhan menusuk
langsung hati manusia yang digelapkan dosa.
Berita
dari Tuhan kepada Daud berisi penghukuman( silahkan baca KOSA KATA ALKITAB di bawah). Walaupun Daud
adalah orang yang diurapi dan dikasihi Tuhan, tetapi Tuhan harus berlaku adil.
Yang bersalah harus mempertanggungjawabkan kesalahannya dan dihukum. Vonis
Tuhan adalah: Daud dan keluarganya akan mati karena pedang, bahkan Daud akan
dipermalukan di depan orang banyak. Daud mengakui dosanya. Kasih Tuhan terhadap
orang yang bertobat jauh lebih besar dari penghukuman. Ini membuktikan Tuhan
kita itu adil dalam kasih-Nya.
Pada
saat ceritra Natan membongkar dosa Daud,
sebetulnya Daud bisa saja menjadi tersinggung dan marah atas kelancangan
Nabi Natan. Bahkan dengan mudah ia juga bisa memerintah prajuritnya untuk
menghabisi Nabi Natan, sehingga ia tidak akan kehilangan muka. Tetapi Daud
tidak melakukannya. Ia juga tidak mencoba berdalih dan mencari kambing hitam
atas hal yang telah diperbuatnya. Sebaliknya, dengan hati hancur Daud mengakui
dosa besar yang telah diperbuatnya. Daud menyambut ceritra Natan sebagai berita
dari Tuhan.
Kalau
begitu, begini: Terkadang Tuhan memakai orang lain untuk menegur dan membongkar
dosa yang telah kita buat, melalui ceritra injil. Yang penting, bagaimana kita
meresponi teguran yang demikian. Biarlah kita mau belajar rendah hati dan
dengan hati hancur bersedia mengakui kesalahan-kesalahan kita. Sebab hanya
dengan begitu kita akan mendapat pemulihan dan pengampunan Allah. Ingatlah
bahwa sebuah kedewasaan rohani bukan berarti sempurna tanpa cacat. Kedewasaan
rohani adalah sikap seseorang yang dengan hati besar berani jujur dan terbuka
untuk mengakui setiap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat -
Yakinlah!
Kasih Tuhan mengampuni dan menyertai kita dengan setia agar kita bisa setia
kepada sifat dan kebenaran-Nya.~~~Amin!
Pdt.
Emr. M. Jack Karmany, S.Th
0 komentar:
Posting Komentar