KUASA ROH KUDUS DAN KERAJAAN ALLAH
Pdt.
Emr. Messakh Jack Karmany, S.Th
Tajuk ini sudah lumrah diujarkan oleh kita. Namun ia tetap segar
manakalakita mengulasnya lagi. Untuk itu dalam persiapan peringatan tercurahnya
Roh Kudus(HR Pentakosta), pasca kenaikan Yesus Kristus ke Surga (Hari Raya
Asensi), maka mari kita melihat relasi Roh Kudus dan Kerajaan Allah dalam Mat 12:28. "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa
Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.".
Agar kita tidak terjebak dalam pemikiran dogmatis yang
rumit, maka kali ini saya mengajak kita untuk memahami Kerajaan Allah ( = pemerintahan
oleh Allah ), sbb:
·
SIFAT KERAJAAN ALLAH. Kerajaan Allah
(Kerajaan Sorga) mengandung pengertian Allah yang datang ke dunia untuk
menyatakan kuasa, kemuliaan, dan hak-hak-Nya melawan kekuasaan Iblis dan garis
haluan dunia yang sekarang ini. Kerajaan Allah merupakan pengertian yang lebih
luas daripada keselamatan atau gereja; Kerajaan Allah ialah Allah mengungkapkan
diri-Nya dengan penuh kuasa dalam semua karya-Nya.
1.
Kerajaan itu
adalah terutama pernyataan kuasa ilahi yang sedang bertindak. Allah memulai
pemerintahan-Nya secara rohani di bumi ini di dalam hati dan di antara umat-Nya
(Yoh 14:23; 20:22). Ia datang ke dunia dengan penuh kuasa (Yes 64:1; Mr 9:1; 1Kor 4:20). Kita tidak boleh memandang kuasa Allah ini sebagai kuasa yang jasmani
atau politis, tetapi sebagai kuasa yang rohani. Kerajaan itu bukanlah sebuah
teokrasi yang bersifat religius-politis; itu tidak juga menjalankan kekuasaan
sosial atau politis atas kerajaan di dunia ini (Yoh 18:36). Pada waktu ini Allah tidak bermaksud untuk menebus dan membaharui dunia
melalui suatu gerakan sosial atau politis, atau melalui suatu tindakan
kekerasan (Mat 26:52; Yoh 18:36).
Dunia sepanjang zaman ini akan tetap merupakan musuh Allah dan umat-Nya (Yoh 15:19; Rom 12:1-2; Yak 4:4; 1Yoh 2:15-17; 4:4). Pemerintahan Allah dalam bentuk hukuman langsung dan kekerasan hanya
akan terjadi pada akhir zaman ini (Wahy 19:11-21).
2.
Karena Allah
menyatakan diri dengan kuasa, dunia memasuki suatu keadaan krisis. Pernyataan
kuasa Allah memenuhi kerajaan Iblis dengan ketakutan (Mat 4:3-9; 12:29; Mr 1:24), dan setiap orang diperhadapkan pada keputusan apakah akan tunduk kepada
pemerintahan Allah atau tidak (Mat 3:1-2; 4:17; Mr 1:14-15). Syarat yang mendasar dan penting untuk memasuki Kerajaan Allah ialah,
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mr 1:15).
3.
Memasuki dunia
dengan kuasa ilahi meliputi:
(a)
kuasa rohani atas pemerintahan dan kerajaan Iblis (Mat 12:28; Yoh 18:36) -- kedatangan Kerajaan Allah merupakan awal kehancuran pemerintahan Iblis
(Yoh 12:31; 16:11) dan pembebasan umat manusia dari kuasa setan (Mr 1:34,39; 3:14-15; Kis 26:18) dan dari dosa (Rom 6:1-23);
(b)
kuasa untuk mengadakan mukjizat dan menyembuhkan orang
sakit (Mat 4:23; 9:35; Kis 4:30; 8:7; lih. art. PENYEMBUHAN ILAHI),
(c)
pemberitaan Injil, yang menginsafkan orang akan dosa,
kebenaran, dan penghakiman (Mat 11:5; Yoh 16:8-11; Kis 4:33);
(d)
penyelamatan dan pengudusan bagi orang yang bertobat
dan percaya kepada Injil (Yoh 3:3; 17:17; Kis 2:38-40; 2Kor 6:14-18; lih. art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA); dan
4.
Bukti yang perlu
bahwa seseorang sedang mengalami Kerajaan Allah ialah kehidupan yang penuh
dengan "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17).
5.
Kerajaan Allah ini
mempunyai aspek yang berhubungan dengan masa kini dan masa yang akan datang.
Kerajaan itu merupakan suatu kenyataan yang sekarang di dalam dunia ini (Mr 1:15; Luk 18:16-17; Kol 1:13; Ibr 12:28), namun pemerintahan dan kuasa Allah belum benar-benar diwujudkan.
Pekerjaan dan pengaruh Iblis serta orang fasik akan terus berlangsung hingga
akhir zaman (1Tim 4:1; 2Tim 3:1-5; Wahy 19:19-20:10). Penyataan yang akan datang dari kemuliaan, kuasa, dan Kerajaan Allah
akan terjadi ketika Yesus kembali untuk menghakimi dunia (Mat 24:30; Luk 21:27; Wahy 19:11-20; 20:1-6). Penggenapan Kerajaan Allah pada akhirnya akan datang ketika Kristus
menang secara mutlak atas semua kejahatan dan perlawanan serta menyerahkan
Kerajaan itu kepada Allah Bapa (1Kor 15:24-28; Wahy 20:7-21:8; Mr 1:15] mengenai berbagai penyataan Kerajaan Allah dalam sejarah penebusan).
·
PERANAN ORANG
PERCAYA DALAM KERAJAAN ITU.
PB
memberikan banyak keterangan tentang peranan orang percaya dalam Kerajaan
Allah.
1.
Orang percaya
bertanggung jawab untuk senantiasa mencari Kerajaan Allah dalam segala
manifestasinya; mereka hendaknya lapar dan dahaga akan kehadiran dan kuasa
Allah, baik dalam kehidupan mereka sendiri maupun di kalangan persekutuan
Kristen Mat 5:10; 6:33]’
2.
Dalam Mat 11:12 Yesus memberikan keterangan tambahan mengenai sifat umum Kerajaan Allah.
Di situ Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Sorga hanya dapat direbut oleh orang
yang kuat, yang sungguh-sungguh mau melepaskan diri dari perbuatan dosa umat
manusia untuk berbalik kepada Kristus, Firman-Nya dan jalan- Nya yang benar.
Meskipun pengorbanan yang diminta itu besar, orang seperti itu dengan giat
mencari Kerajaan itu dalam segenap kuasa-Nya. Dengan kata lain, mengalami Kerajaan
Sorga dengan semua berkatnya menuntut usaha yang sungguh- sungguh dan
pengerahan tenaga yang terus-menerus -- perjuangan iman yang disertai kehendak
yang kuat untuk melawan Iblis, dosa, dan sering kali masyarakat yang sudah
rusak.
3.
Kerajaan Allah
bukan bagi mereka yang jarang berdoa atau yang berkompromi dengan dunia,
mengabaikan Firman Allah, dan hampir tidak mempunyai kelaparan rohani. Kerajaan
itu adalah bagi pria yang seperti Yusuf (Kej 39:9), Natan (2Sam 12:7), Elia (1Raj 18:21), Daniel dan tiga orang temannya (Dan 1:8; 3:16-18), Mordekhai (Est 3:4-5), Petrus dan Yohanes (Kis 4:19-20), Stefanus (Kis 6:8; 7:51) dan Paulus (Fili 3:13-14). Kerajaan itu bagi wanita seperti Debora (Hak 4:9), Rut (Rut 1:16-18), Ester (Est 4:16), Maria (Luk 1:26-35), Hana (Luk 2:36-38), dan Lidia (Kis 16:14-15,40).
- TENTANG ROH KUDUS------ ikuti saja bina umat minggu depan.
0 komentar:
Posting Komentar